Kamis, 02 Oktober 2014

Hilang Rasa (cerpen)


Mungkin ini yang namanya hilang rasa, tapi bukan berarti aku kehilangan indra perasa. Biasanya kalo orang lagi jatuh cinta dia akan merasakan seperti ada kupu-kupu didalam perutnya saat dekat dengan orang yang dia suka atau seperti ada sengatan listrik jika tubuh kita saling bersentuhan atau jantung kita berdegup sangat kencang ketika orang yang kita sayang menggenggam tangan kita atau kita dapat langsung mencari orang yang kita sayang di tengah keramaian.
Tapi itu semua tidak pernah aku rasakan saat bersama dia. Saat dia di dekat ku, aku tidak pernah merasakan seperti ada kupu-kupu didalam perut ku. Saat matanya menatap mataku, saat jemarinya menggenggam tangan ku, jantungku tetap berdetak dengan tenangnya. Saat tangan kami saling bersentuhan tak pernah aku merasakan seperti adanya sengatan listrik. Dan bahkan saat di keramaian pun aku tidak dapat menemukannya, dia yang selalu menemukan ku.
Mungkin ini yang namanya hilang rasa, rasa sayang ku untuknya rasa cinta ku padanya. Hilang. Tidak ada rasa apapun. Rasa yang awalnya kupikir bisa tumbuh dengan sendirinya, tapi ternyata tidak. Tidak pernah tumbuh. Cinta yang kupikir bisa berkembang dengan sendirinya tapi ternyata tidak. Tidak pernah berkembang.
Mungkin ini yang namanya hilang rasa? atau mungkin memang tidak pernah ada rasa sejak awal? Entah lah.., itu yang kurasakan sejak aku jadian dengannya. Lebih tepatnya dengan pacar ku yang sekarang. Walaupun aku tahu dia sangat perhatian dengan ku, selalu menjaga ku dan membuat ku merasa nyaman. Aku selalu merasa bersalah dengan semua perhatian yang dia berikan. Karna aku tidak bisa membalasnya dengan perasaan ku yang sesungguhnya.
Sampai suatu ketika mata hati ku terbuka untuk pertama kalinya untuk dia. ketika itu sahabat ku menegur ku. “Kisa kenapa sih kamu itu gak pernah mau ngertiin si Dojun, padahal kan dia udah baik banget sama kamu jarang loh ada cowok yang sesabar dia bisa ngadepin kamu”. Ernapun mengatakan itu dengan geramnya.
“Iya kis kalo aku yang jadi Dojun sih aku ogah lama-lama jadi pacar kamu kerjaannya cuman makan hati doang sering di cuekin lagi, iya kan Na?”. Tika pun menambahnkan perkataan erna dengan meminta persetujuannya.
“Iya bener banget tuh kata tika kis, kamu gak boleh kayak gitu terus ke dojun, kalo emang enggak suka mendingan kamu putusin dia secara baik-baik”. Ernapun menegaskan kata-katanya.
Kisa pun mendesah mendengar nasihat sahabatnya itu ada benarnya juga. Dia pun lalu menjawab “Abisnya aku bingung Tik Na kalian tau kan ini baru pertama kalinya aku pacaran, jadi aku juga butuh penyesuaan. Aku belum biasa dapet perhatian lebih dari seorang cowok”. Kisa pun menatap erna dan tika dengan pandangan memelas.
“yaudah kalo gitu sekarang kamu sms dojun tanyain dia lagi ngapain atau enggak lagi dimana dia sekang, jangan dia terus yang mulai sms duluan sekali-kali kamu yang sms dia duluan”. Erna pun memberi saran kepada kisa, dan kisapun menuruti perkataan erna. Dia segera mengambil handponenya yang tergeletak di meja dan mengirim sms kepada dojun menanyakan kabarnya.
To: dojun (08788989xxxx)
Lagi ngapain hari ini?
Send
Dan tidak lama kemudian dojun pun membaleas smsnya.
From: dojun (08788989xxxx)
Lagi dirumah temen kis, kamu lagi dimana? Nanti aku boleh main kerumah kamu?
Receive
Erna segera mengambil HP dari tangan kisa dan segera membalas sms dari dojun tanpa persetujuan kisa. Kisa pun mencoba merebut HPnya namun dia di halangin oleh tika, akhirnya kisa pun pasrah dengan perbuatan temannya itu.
To : dojun (08788989xxxx)
Aku juga lagi di rumah lagi sama tika erna, kesini aja nanti kalo udah selesai dari rumah  temen kamu.
send
“ yess kekirim, bener kan kata aku kalo si dojun juga nunggu sms dari kamu, buktinya dia cepet banget bales smsnya”. Erna pun dengan girang menunjukkan sms yang dia kirim ke dojun kepada kisa. Dan setelah HP di kembalikan HP itu berdering kembali menandakan adanya sms masuk dan kisa pun membuka sms tersebut.
From : dojun (08788989xxxx)
Oke nanti aku kerumah kamu abis dari rumah temen.
Receive
“gimana nih dia beneran mau main kerumah aku abis dari rumah temennya” kisa pun bingung apa yang harus dia lakukan kalo nanti dojun dateng kerumahnya.
“gak usah bingung kis, ini kesempatan kamu untuk ngejelasin semuanya ke dojun tentang hubungan kalian sama perasaan kamu yang sebenarnya” tika pun memberi saran sambil memegang pundak kisa.
Mendengar saran dari tika, kisa pun mempersiapkan dirinya untuk bertemu dengan dojun  agar dia bisa ngomong secara langsung apa yang dia rasakan sekarang tentang hubngannya. Sore harinya dojun pun datang kerumah kisa saat tika dan erna sudah pulang. Dia menyuruh dojun untuk duduk di teras rumahnya. Ketika itu suasana menjadi hening tidak ada yang memulai pembicaraan sampai akhirnya bi ijah pembatu di rumah kisa membawakan minuman.
“mas silakan di minum sirupnya ini juga ada makanan ringan” bi ijah pun pergi setelah meletakkan makanan di meja.
Setelah itu kisapun memulai pembicaran duluan “ sebenernya ada yang mau aku omongin ke kamu jun, jujur aku belum terbiasa sama hubungan kita yang sekarang. Aku juga masih ragu sama perasaan aku ke kamu. Kamu tahu kan kalo ini pertama kalinya aku pacaran. Aku minta maaf kalo udah sering nyuekiin kamu atau nyakitin perasaan kamu”. Kisa merasa lega karna bisa mengungkapkan perasaannya.
“iya aku tahu kok kis, aku tau kamu belum terbiasa sama semua ini. Tapi aku harap kamu bisa nerima perasaan aku. Tapi kalo kamu hanya ngerasa keberatan sama semua perhatian yang aku kasih,  aku akan perlahan mundur ko dari kehidupan kamu aku enggak mau maksain segalanya”. Dojun merasa kali ini dia harus benar-benar menjauh dari kisa karna dia tau sejak awal kisa enggak pernah menyukainya mungkin hanya ingin mencoba bagaimana rasanya memiliki pacar.
Kisa pun tertegun dengan perkataan dojun dia tau benar bahwa pria di depannya ini sangat tulus menyayanginya bahkan dia tidak marah saat tahu kisa belum bisa mencintainya. Akhirnya kisa pun menyadari untuk apa dia menyia-nyiakan orang yang sayang kepadanya. “ maafin aku ya sebelumnya, tapi aku yakin suatu saat hati aku akan terbuka buat kamu seutuhnya. Mungkin sekarang udah terbuka sedikit, jadi kamu terus sabar ya ngadepin aku”. kisa pun tersenyum kepada dojun. Dojun pun senang mendengar kata-kata kisa walaupun hanya sedikit rasa sayang yang ada sekarang tapi dia yakin lama-lama rasa sayang itu bisa menjadi indah pada waktunya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar